Rizkimu juga Rizkinya Quantum
Namanya Rizki, bukan nama samaran. Salah satu murid PAUD Quantum kids yang bergabung sejak usianya kurang lebih 2 bulan. Aku tidak tau tanggal dan bulan berapa pertama kali masuk ke quantum, yang kutau dia lahir di bulan januari 2010. Aku juga tidak tau dari mana orgtuanya mengenali quantum, yang aku tau gadis kecil ini sudah hadir satu tahun lebih awal sebelum aku bergabung disini. Badannya montok, kulitnya putih, ketika tersenyum matanya bercahaya, dan suatu keistimewaan juga yang mmbuatnya kelihatan sangat cantik yaitu rambut keriting pirang. Aku tidak tau apa penyebab rambutnya semodel dengan manusia di barat sana, yang kutau Rizki memang orang barat, iya barat bagian sumatera 😊.
Terkenang kembali saat kali pertamanya aku melihat gadis kecil ini, umurnya lebih kurang 2 tahun. kala itu aku masih disibukkan dengan pekerjaan yayasan dimana adanya magang oleh pendidik se kabupaten Rohul ke sekolah. Tidak sempt banyak bermain dengannya..namun masih sempat terdengar olehku dia menyanyikan lagu salah satu tema kurikulum sampai habis satu lagu. Ini sebagian lirik yg masih amat terngiang ditelingaku,"Tata cuya di angkaca namanya apa caja, tata cuya di angkaca dimulai dali mana" (tata surya di angkasa namanya apa saja, tata surya di angkasa dimulai darimna). "Wauuu..hebat sekali Rizki kecil sudah bisa menyanyikan lagu tata surya meskipun vokal hurufnya masih belum benar. Tapi untuk ketidaktepatan dalam vokal huruf sejatinya hal yang wajar sesuai dengan fase nya", gumamku.
Putri ke dua dari seorang wartawan ini memiliki adik saat usianya menginjak 11 bulan, artinya belum genp 1 tahun telah menyandang gelar sebagai kakak. Sudah sejak dini berstatus sebagai kakak mungkin menjadikan perkembangannya lebih cepat. Saat ini Rizki juga sudah berlebel sebagai seorang kakak kelas. Terfikir olehku, seandainya di sekolah-sekolah menengah mungkin gadis kecil ini sudah dinobatkn menjadi kakak kelas teladan atau mungkin juara umum..Iya, putri kedua dari 3 bersaudara ini memang pantas menjadi teladan adik adik kelasnya, bahkan tidak jarang juga dijadikan teladan oleh teman sekelasnya. Teladan untuk anak PAUD bukan berarti juara kelas yang nilai nya diatas 90 bahkan mencapai hampir 100, Oh bukan itu. Pencapaian tidak hanya pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan. Namun yang terpenting kompetensi sikap spritual dan sosialnya yang terbungkus dalam perilaku sehari-hari.
Tercatat sebagai murid TPA dan KB di Quantum menjadikan hari-hari rizki lebih lama di sekolah. Dengan jadwal kepulangannya sekitar pukul 16.00 wib, menjadikan lebih lama bersama dengan teman-temannya dan juga dengan ibuguru pastinya. Biasanya gadis kecil ini selalu menawarkan bantuan apa saja kepada ibuguru yang piket, mulai dari menuntun adik-adiknya memakai baju setelah mandi sampai menemani adik-adik dan teman - teman yang makan sore.
"Rizki yang nyuapin putra ya." ujarnya saat melihat teman sekelasnya sore ini ogah-ogahan untuk menyantap bekalnya. Aku tidak tau kenapa hari ini kipas angin di ruangan tidak mampu bersaing mengalahkan cuaca yang gerah, panasnya bak sedang sauna menjadikan anak2 TPA sebagian sangat malas untuk mengunyah butiran-butiran putih hasil jerih payah petani itu. "Tidakkkkkkk..", teriak putra dengan lantang. Belum sempat mulutku terbuka untuk menyampaikan sepatah dua dan tiga patah untuk kejadian itu ke mereka, putri kecil dari seorang guru mate-matika ini dengan cekatan menjawab,"Maaf putra tak perlu berteriak, Rizki dekat koq disampingmu, kalau memang gak mau disuapin, silahkan disuap sendiri tapi benar - benar disuap dan kita tetap harus mengikuti berapa lama jadwal makan yang sebenarnya."
Seketika itu mulutku terdiam, terkunci tapi terbuka. Ohh Rizki kecil, engkau sungguh bijak. Saat itu juga terlihat dari jauh mama Rizki telah datang menjemput anaknya. Perlahan semakin dekat, beradu pandang denganku dengan tambahan senyum lebarnya. Berbisik aku di dalam hati, betapa senangnya hatimu mama, memiliki Rizki yang seperti itu, itu Rizki mu. Iya, RIZKI MU JUGA RIZKINYA QUANTUM.
Sejak sore itu, aku berdo'a dalam setiap sholat agar esok ketika aku juga dipercaya olehNYA, anak-anakku kelak akan sebaik Rizki.