Sunday, August 30, 2020
Saturday, August 29, 2020
Monday, August 24, 2020
Sunday, August 23, 2020
3 ELEMEN YANG HARUS DIHINDARI SAAT BERKOMUNIKASI DENGAN ORANGTUA SAAT BDR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Pembaharu pendidikan
Sebagai wujud kepedulian dan dukungan pemerintah terhadap pendidikan/pembelajaran adalah dengan menerbitkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona.
Pembelajaran dalam masa darurat penyebaran virus corona dilaksanakan dengan metode daring. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode daring atau yang disebut belajar dari rumah menjadikan frekuensi komunikasi guru dan orangtua lebih didominasi teks atau tulisan sehingga amatlah penting untuk membangun komunikasi positif antara guru dan orangtua.
Ada 3 elemen yang harus guru hindari saat berkomunikasi dengan orangtua agar terbangun komunikasi positif.
Pemilihan kata yang kurang tepat dapat membuat interaksi yang
terjalin dengan orang lain menjadi kurang baik karena kata yang sudah terucap tidak dapat ditarik kembali dan pada akhirnya yang terisisa alah penyesalan.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari :
a. Konfrontasi
Hindari menggunakan kata-kata yang
menimbulkan
pertentangan, misalnya menggunakan kata-kata yang
menghakimi, memberikan label/cap negatif (seperti kurang berpendidikan, malas dll) baik terhadap orangtua maupun peserta didik.
b. Konflik
Terkadang konflik menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari dan harus dihadapi untuk diselesaikan. Guru sebaiknya tidak mengambil sikap untuk berkonfrontasi dan fokus pada pemecahan masalah. Pastikan juga bahwa semua pihak memiliki informasi yang sama dan mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan solusi serta mengklarifikasi informasi. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyelesaikan konflik bukanlah suatu hal yang mudah namun ada beberapa langkah pemecahan masalah yang dapat guru lakukan:
1. Mengidentifikasi topik atau
hal apa yang dianggap
sebagai masalah.
· Jika permasalahannya berkaitan dengan peserta didik maka
pastikan solusi yang diharapkan adalah yang terbaik bagi anak dan guru berperan sebagai fasilitator
· Jika permasalahannya di dalam keluarga maka pengambilan keputusan ada di tangan keluarga
itu
sendiri dan guru sifatnya sebagai mediator jika diperlukan
2. Menimbang tingkat kesulitan suatu masalah
dan membuat
perencanaan pelibatan pihak-pihak yang dianggap dapat
membantu menyelesaikan masalah, tentunya dengan persetujuan pihak- pihak yang berkonflik
3. Membuat beberapa alternatif pemecahan masalah
beserta keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan yang ada
4. Terimalah dengan lapang dada hasil dari kesepakatan dalam penyelesaian masalah meskipun
mungkin tidak sesuai dengan harapan guru.
c. Ceroboh
Banyaknya jumlah anak, kegiatan dan variasi kondisi
keluarga selama berlangsungnya Belajar
dari Rumah (BdR) guru
harus pandai mengatur atau membuat perencanaan
sistem komunikasi yang positif dengan orangtua, terkait dengan durasi kegiatan,
frekuensi,
topik, target capaian
kegiatan,
dan media komunikasi yang akan digunakan selama
BDR. Beberapa
pertimbangan yang harus
diperhitungkan guru dalam membuat perencanaan dalam berkomunikasi adalah sebagai berikut:
1. Kemudahan
orangtua untuk mengakses informasi terkini dengan mudah
2. Bagaimana dan apa bentuk komunikasi yang dapat guru lakukan
dalam menyampaikan informasi, apakah melalui pesan (misalnya WA
dan SMS), audio (misalnya telepon, pesan suara atau rekaman
video), atau melalui aplikasi video conference (zoom, google meet, dll)
3. Isi pesan yang tidak membuat orangtua merasa
terbebani untuk melakukan BdR.
4. Apabila guru ceroboh atau kurang perhatian dan kurang berempati terhadap situasi dan kondisi
yang dialami oleh orangtua selama BDR akan
menimbulkan kesalahpahaman yang juga akan
berdampak kepada perkembangan anak.
5. Keluwesan orangtua dalam menjalankan kegiatan pembelajaran selama BdR. Guru harus membuat kesepakatan dengan orangtua mengenai
kapan sebaiknya guru menginformasikan kegiatan, alokasi
dan durasi waktu yang dimiliki oleh orangtua, dan sejauh mana kemampuan orangtua dan anak untuk melaksanakan kegiatan di
rumah.
Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2020, Buku Panduan Pelaksanaan BIMTEK .Membangun Komunikasi Positif Antara Guru PAUD dengan Orang Tua Murid
Pada Saat Penerapan
Kebijakan Belajar