Sunday, August 23, 2020

3 ELEMEN YANG HARUS DIHINDARI SAAT BERKOMUNIKASI DENGAN ORANGTUA SAAT BDR

 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam Pembaharu pendidikan

Sebagai wujud kepedulian dan dukungan pemerintah terhadap pendidikan/pembelajaran adalah dengan menerbitkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus corona.

Pembelajaran dalam masa darurat penyebaran virus corona dilaksanakan dengan metode daring. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode daring atau yang disebut belajar dari rumah menjadikan frekuensi komunikasi guru dan orangtua lebih didominasi teks atau tulisan sehingga amatlah penting untuk membangun komunikasi positif antara guru dan orangtua.

Ada 3 elemen yang harus guru hindari saat berkomunikasi  dengan orangtua agar terbangun komunikasi positif. 

Pemilihan kata yang kurang tepat dapat membuat interaksi yang terjalin dengan orang lain menjadi kurang baik karena kata yang sudah terucap tidak dapat ditarik kembali dan pada akhirnya yang terisisa alah penyesalan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari :

 

a.  Konfrontasi

Hindari menggunakan kata-kata yang menimbulkan pertentangan, misalnya menggunakan kata-kata yang menghakimi, memberikan label/cap negatif (seperti kurang berpendidikan, malas dll) baik terhadap orangtua maupun peserta didik.

 

b. Konflik

Terkadang konflik menjadi suatu hal yang  tidak bisa dihindari  dan  harus  dihadapi  untuk  diselesaikan. Guru sebaiknya tidak mengambil sikap untuk berkonfrontasi dan fokus pada pemecahan masalah. Pastikan juga bahwa semua pihak memiliki informasi yang sama dan mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan solusi serta mengklarifikasi informasi. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyelesaikan   konflik   bukanla suatu  ha yang mudah  namun ada beberapa langkah pemecahan masalah yang dapat guru lakukan:

 

1. Mengidentifikasi topik atau  hal apa  yang dianggap

sebagai masalah.

· Jika permasalahannya berkaitan dengan peserta didik maka pastikan solusi yang diharapkan adalah yang terbaik bagi anak dan guru berperan sebagai fasilitator

· Jika permasalahannya di dalam keluarga maka pengambilan keputusan ada di tangan keluarga itu sendiri dan guru sifatnya sebagai mediator jika diperlukan

 

2. Menimbang tingkat kesulitan suatu masalah dan membua perencanaan   pelibata pihak-pihak yang dianggadapat  membantu  menyelesaikan masalah, tentunya dengan persetujuan pihak- pihak yang berkonflik

 

3. Membuat beberapa alternatif pemecahan masalah beserta keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan yang ada


4. Terimalah dengan lapang dada hasil dari kesepakatan dalapenyelesaian masalah meskipun  mungkin tidak sesuai dengan harapan guru.

 

c.  Ceroboh

Banyaknya jumlah anak, kegiatan dan variasi kondisi keluarga selama berlangsungnya Belajar dari Rumah (BdR)  guru  harus pandai  mengatur  atamembuat perencanaan sistem komunikasi yang positif dengan orangtua, terkait dengan durasi kegiatan, frekuensi, topik, target capaian kegiatan, dan media komunikasi yang akan digunakan selama BDR. Beberapa pertimbangan yang harus diperhitungkan guru dalam membuat perencanaan dalam berkomunikasi adalah sebagai berikut:

 

1. Kemudahan orangtua untuk mengakses informasi terkini dengan mudah

2. Bagaimana dan apa bentuk komunikasi yang dapat guru lakukan dalam menyampaikan informasi, apakah melalui pesan (misalnya WA dan SMS), audio (misalnya telepon, pesan suara atau rekaman video), atau melalui aplikasi video conference (zoom, google meet, dll)

3. Isi pesan yang tidak membuat orangtua merasa terbebani untuk melakukan BdR.

 

4. Apabila guru ceroboh atau kurang perhatian dan kurang berempati  terhadasituasi dan kondisi yang dialami oleh orangtuselama BDR akan menimbulkakesalahpahaman yang juga akan berdampak kepada perkembangan anak.

 

5. Keluwesan orangtua dalam menjalankan kegiatan pembelajaran selama BdR. Guru harus membuat kesepakatan dengan orangtua mengenai kapan sebaiknya guru menginformasikan kegiatan, alokasi dan durasi waktu yang dimiliki oleh orangtua, dan sejauh mana kemampuan orangtua dan anak untuk melaksanakan kegiatan di rumah.




Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2020, Buku Panduan Pelaksanaan BIMTEK .Membangun Komunikasi Positif Antara Guru PAUD dengan  Orang Tua Murid

Pada Saat Penerapan

Kebijakan Belajar